Rabu, 10 Februari 2010

MANAJEMEN ISMETH ABDULLAH DIDUGA AMBURADUL

pinang . SNP

Memang sangat pahit yang rasakan, dan dialami oleh Wartawan salah satu Media Nasional Terbitan Jakarta, untuk mengurus sesuatu yang berhubungan dengan mengeluarkan dana , pasti selalu disepelehkan , karena dari pihak Pemerintah di Kantor Gubernur Kepri yang menerima proposal menganggap, Media Terbitan Jakarta tidak terlalu penting . Apa lagi di terbitkan hanya seminggu sekali .

Pertengahan Juli atau tepatnya tanggal 14 Juli 2009 . Salah satu Wartawan Media Nasional Melky ( bukan nama yang sebenarnya ) mengajukan proposal bantuan dana melalui Biro Umum di Kantor Gubernur Kepulauan Riau , yang menerima proposal saat itu seorang ibu sebut saja ( J ) beberapa bulan kemudian , Media Nasional tersebut ( Melky) menanyakan keberadaan Proposalnya , jawabnya sudah di meja Asisten sedang di proses “

Selang beberapa bulan Kemudian , Melky langsung mendatangi ruangan Asisten Gubernur Kepri untuk mengetahui kejelasannya , jawab salah satu staf diruang tersebut “ mengatakan kalau computernya lagi heng, jadi untuk saat ini kami kesulitan untuk membuka file .” Ujarnya “ Kepada Melky.”.

Sambil berjanji “ kami akan berusaha menghubungi kalau computer sudah normal kembali . dan tolong tinggalkan nomor hp yang bisa dihubungi atau coba lihat di KesBangLimas “Ujar staf asisten .”Melkypun mengikuti arahan yang disampaikan oleh salah satu staf Asisten . di Kantor Gubernur Kepri . Namun telepon dari Asisten tidak kunjung datang juga

Masalah proposal yang sudah kelamaan , dan janji dari staf Asisten pun tidak pasti . “ Sehingga salah satu Wartawan Media nasional timbul pertanyaan, “bagaimana kinerja pegawai yang berada di Kantor Gubernur Kepri Ini” , apakah karena kami dari Media Nasional ? sehingga dibuat seperti bola ping- pong . Kalau tidak ada kepastian kenapa harus berjanji? Diduga Kepemimpinan Gubernur yang saat ini , sangat amburadul dan tidak becus . Bagaimana mau memimpin satu daerah Propinsi , yang sangat luas ini sedangkan untuk hal kecil saja seperti halnya surat menyurat saja sudah amburadul .

Perjalanan panjang tentang proposal tersebut, Melky tidak putus asa untuk menelusuri “ apakah proposal tersebut sudah berangkat ke TPA untuk di daur Ulang? Atau sudah tenggelam ditelan “ Hantu “ Semua tak tahu rimbanya , pada halnya proposal tersebut dimasukan melalui Biro Umum di kantor Gubernur Kepri dan Stuktur Pemerintahan jelas , bukan di tujuhkan kepada ke pos ronda atau ke toko matrial . Sungguh sangat mengherankan.

Desember 2009 Melky tidak putus asa dan kembali lagi menanyakan kekantor Gubernur, dibagian Kes BangLimas , jawabnya “ APBD 2009 sudah limit alias Minus” Kata salah seorang staf “

Hampir ( 7 ) Tujuh bulan lebih, proposal salah satu Media Nasional terbitan Jakarta mengendap di Kantor Gubernur Kepri, tanpa ada penyelesaian “terahkir di cek oleh salah satu Wartawan Nasional ( Melky) bulan Pebruari 2010 Biro Umum tempat awal Melky dulu memasukan proposal tersebut . Setelah itu staf di ruangan Biro Umum mengarahkan Melky ke bagian BKD.

Di ruang BKD Propinsi Kepri bagian Tata Usaha ( seorang ibu ) mengatakan sudah dicek di Computer tentang surat masuk tertanggal 17 Juli 2009 memang ada ,akan tetapi yang menerimanya sudah almarhum “ Ujar staf tersebut “

Ternyata proposal yang sudah lama tersebut sudah ikut menjadi “ Almarhum “ . Artinya Proposal tersebut ikut terkubur tidak jelas rimbanya . Jadi dibagian BKD Kantor Gubernur Kepri tidak ada satu arsipnya yang tersisa. Memang sungguh luar biasa manajemen yang berada di kantor Gubernur Kepri, kalau ada yang meninggal artinya sudah tidak ada penerusnya lagi “ Manajemen apa? Yang dipakai di Kantor Gubernur Kepri ? itu perlu dipertanyakan karena mengurus proposal yang kecil saja sudah tidak becus ,apa lagi yang mengurus hal - hal yang besar ? Ini adalah sebuah Kantor Pemerintahan yang Struktur organisasinya jelas , dan bagaimana sistim manajemennya? “ Bukan Yang di pakai Manajemen Amburadul “ “ Ujar Melky”.

Pada hal di Kantor Gubernur tersebut sudah ada Kabagnya masing – masing , jadi tinggal diteruskan ke bagian yang dituju, tapi proses tersebut bertele – tele hingga (7) tujuh bulan , kalau tidak sanggup sebaiknya mengundurkan diri saja , dari pada terpampang seperti boneka pajangan .” Ucap salah satu Wartawan Media Nasional tersebut agak kesal “

Yang diharapkan dari Wartawan Media Nasional ( Melky) tersebut kalau sudah dapat proposalnya akan ditarik kembali , ditunggupun tidak ada hasilnya melainkan bertele- tele tidak ada kepastian Di himbau kepada Gubernur Propinsi Kepri yang akan datang agar supaya memperbaiki Manajemen amburadul saat ini, sehingga roda Pemerintahan ini bisa berjalan sebagaimana mestinya (FNS/ JB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar