Kamis, 18 Februari 2010

PROYEK DRAINASE ASAL JADI

TANJUNGPINANG SNP .

Program Pemerintahan SBY – Boediono untuk memberantas Korupsi terus digalakkan, bahkan Presiden SBY membentuk tim Khusus , agar program tersebut bisa berjalan sesuai dengan UU yang berlaku . Namun hingga saat ini ada saja program yang di abaikan oleh para Pejabat dan pengusaha , mereka semakin rajin untuk ber korupsi . Bukannya takut tapi malahan mereka semakin rajin dan berani berbuat . Karena sampai saat ini diduga banyak pejabat – pejabat yang ikut mendaftarkan dirinya untuk ikut beracara di Pengadilan TIPIKOR .

Proyek drainase yang terletak di RT 04Kelurahan Kampung Bulang Rawasari Tanjungpinang , yang dikerjakan oleh PD .SUSUN dan PPTK nya Andre serta Pengawasnya Dadang “ Asal jadi “ Nar Ketua RT 04 Kelurahan Kampung Bulang mengatakan kepada SNP”

Drainase yang dikerjakan baru – baru ini sepanjang 600 meter yang menurut informasi telah selesai bulan Desember Tahun 2009, dengan menghabiskan dana sekitar Rp 1,9 miliar tersebut tidak sesuai bestek dan terkesan asal jadi “ Ujarnya “ kepada SNP “ Sebelum drainase ini dikerjakan di RT 04 tidak pernah terjadi Kebanjiran , contoh seperti kemaren waktu hujan lebat air bukan mengalir ke drainase induk, langsung kelaut , melainkan masuk kedalam rumah -rumah warga . termasuk rumah Pak Nar sebagai Ketua RT 04 .Kelurahan Kampung Bulang .” Ungkapnya “

Apakah Pak RT sendiri sudah melaporkan kepada pihak Kimpraswil, dan Kontraktor setelah terjadi kebanjiran? “Tanya SNP” dan bagaimana tanggapan dari pihak – pihak tersebut? Ya jawabnya, sudah kami informasikan bahkan, Pak Amrialis sendiri sebagai Kepala PU Kota Tanjungpinang , sudah kami informasikan kalau di RT 04 telah terjadi kebanjiran akibat proyek drainase yang dikerjakan asal jadi ,” Ujarnya “ tapi hingga saat ini belum ada realisasinya , sudah hampir dua bulan.

Nar juga mengaku sudah lama tinggal di RT 04 Kelurahan Kampung Bulang, tidak pernah mengalami hal yang seperti kemaren . “Saya sudah 13 Tahun .tinggal disini ” Katanya Kepada SNP “

Nar juga mengatakan kalau Kontraktor yang mengerjakan Drainase tersebut, masih amatir istilahnya, kontraktor tidak professional atau mungkin baru belajar jadi kontraktor , sehingga tidak memperhatikan disekitar lokasi , masih banyak disana – sini gundukan tanahnya, lubang bekas galian yang tidak di timbun kembali setelah itu mereka meninggalkan begitu saja tanpa ada rasa tanggung jawab .

Apa lagi di musim hujan air tergenang dimana – mana, hal itu yang menyebkan nyamuk malaria berkembang biak, kita mengkwatirkan kalau ada anak – anak lagi bermain bisa saja tenggelam karena kalau banjir akan menjadi danau buatan . ‘Ujarnya agak kesal”

Gatot sebagai Ketua RW 04 Kelurahan Kampung Bulangpun mengomentari hal yang sama , tentang proyek drainase tersebut , saat SNP berkunjung di kediamannya …. “ Gatot “ mengatakan kontraktor dan para pengguna anggaran sudah bekerja sama untuk menghabiskan uang Rakyat ( KKN), sambil menunjukan fotocopy bestek yang sebenarnya .

“ Ini fotocopy bestek yang aslinya ? lurus saja ,tidak seperti yang kita lihat sekarang, drainase berbelok – belok airpun tak bisa mengalir , malahan kalau musim hujan kembali masuk kerumah warga . “ Ujarnya “ Proyek drainase yang dibangun Pemerintah sebenarnya agar masyarakat di sekitar lokasi terhindar dari hal – hal yang tak di inginkan ,malahan sekarang banyak merugikan masyarakat yang tinggal disini “ Katanya “

Mereka ( RT, RW ) juga mengungkapkan bahwa pekerjaan ini ada indikasi hanya untuk menghabiskan dana anggaran tahun 2009 . “ ya dari pada dana tersebut dikembalikan kepusat, lebih bagus dihabiskan , apalagi sudah ahkir tahun “ Ujarnya “
Pada saat SNP ke lapangan untuk mengcroscek keterangan yang di dapat , dari RT dan RW 04 ternyata benar, kalau proyek drainase tersebut memang terkesan asal jadi , sehingga menimbulkan genangan air disana – sini ,tempat berkembang biaknya nyamuk . Apakah demikian Proyek yang dibangun oleh Pemerintah dengan menggunakan dana miliaran rupiah?, yang seharusnya memberikan suasana nyaman dan iklim sehat bukan sebaliknya . Hal tersebut menambah kuat dugaan adanya persekongkolan untuk merugikan Negara , karena proyek drainase tidak sesuai dengan Keppres No 80 Tahun 2003. ( FNS/ JB)

Rabu, 10 Februari 2010

MANAJEMEN ISMETH ABDULLAH DIDUGA AMBURADUL

pinang . SNP

Memang sangat pahit yang rasakan, dan dialami oleh Wartawan salah satu Media Nasional Terbitan Jakarta, untuk mengurus sesuatu yang berhubungan dengan mengeluarkan dana , pasti selalu disepelehkan , karena dari pihak Pemerintah di Kantor Gubernur Kepri yang menerima proposal menganggap, Media Terbitan Jakarta tidak terlalu penting . Apa lagi di terbitkan hanya seminggu sekali .

Pertengahan Juli atau tepatnya tanggal 14 Juli 2009 . Salah satu Wartawan Media Nasional Melky ( bukan nama yang sebenarnya ) mengajukan proposal bantuan dana melalui Biro Umum di Kantor Gubernur Kepulauan Riau , yang menerima proposal saat itu seorang ibu sebut saja ( J ) beberapa bulan kemudian , Media Nasional tersebut ( Melky) menanyakan keberadaan Proposalnya , jawabnya sudah di meja Asisten sedang di proses “

Selang beberapa bulan Kemudian , Melky langsung mendatangi ruangan Asisten Gubernur Kepri untuk mengetahui kejelasannya , jawab salah satu staf diruang tersebut “ mengatakan kalau computernya lagi heng, jadi untuk saat ini kami kesulitan untuk membuka file .” Ujarnya “ Kepada Melky.”.

Sambil berjanji “ kami akan berusaha menghubungi kalau computer sudah normal kembali . dan tolong tinggalkan nomor hp yang bisa dihubungi atau coba lihat di KesBangLimas “Ujar staf asisten .”Melkypun mengikuti arahan yang disampaikan oleh salah satu staf Asisten . di Kantor Gubernur Kepri . Namun telepon dari Asisten tidak kunjung datang juga

Masalah proposal yang sudah kelamaan , dan janji dari staf Asisten pun tidak pasti . “ Sehingga salah satu Wartawan Media nasional timbul pertanyaan, “bagaimana kinerja pegawai yang berada di Kantor Gubernur Kepri Ini” , apakah karena kami dari Media Nasional ? sehingga dibuat seperti bola ping- pong . Kalau tidak ada kepastian kenapa harus berjanji? Diduga Kepemimpinan Gubernur yang saat ini , sangat amburadul dan tidak becus . Bagaimana mau memimpin satu daerah Propinsi , yang sangat luas ini sedangkan untuk hal kecil saja seperti halnya surat menyurat saja sudah amburadul .

Perjalanan panjang tentang proposal tersebut, Melky tidak putus asa untuk menelusuri “ apakah proposal tersebut sudah berangkat ke TPA untuk di daur Ulang? Atau sudah tenggelam ditelan “ Hantu “ Semua tak tahu rimbanya , pada halnya proposal tersebut dimasukan melalui Biro Umum di kantor Gubernur Kepri dan Stuktur Pemerintahan jelas , bukan di tujuhkan kepada ke pos ronda atau ke toko matrial . Sungguh sangat mengherankan.

Desember 2009 Melky tidak putus asa dan kembali lagi menanyakan kekantor Gubernur, dibagian Kes BangLimas , jawabnya “ APBD 2009 sudah limit alias Minus” Kata salah seorang staf “

Hampir ( 7 ) Tujuh bulan lebih, proposal salah satu Media Nasional terbitan Jakarta mengendap di Kantor Gubernur Kepri, tanpa ada penyelesaian “terahkir di cek oleh salah satu Wartawan Nasional ( Melky) bulan Pebruari 2010 Biro Umum tempat awal Melky dulu memasukan proposal tersebut . Setelah itu staf di ruangan Biro Umum mengarahkan Melky ke bagian BKD.

Di ruang BKD Propinsi Kepri bagian Tata Usaha ( seorang ibu ) mengatakan sudah dicek di Computer tentang surat masuk tertanggal 17 Juli 2009 memang ada ,akan tetapi yang menerimanya sudah almarhum “ Ujar staf tersebut “

Ternyata proposal yang sudah lama tersebut sudah ikut menjadi “ Almarhum “ . Artinya Proposal tersebut ikut terkubur tidak jelas rimbanya . Jadi dibagian BKD Kantor Gubernur Kepri tidak ada satu arsipnya yang tersisa. Memang sungguh luar biasa manajemen yang berada di kantor Gubernur Kepri, kalau ada yang meninggal artinya sudah tidak ada penerusnya lagi “ Manajemen apa? Yang dipakai di Kantor Gubernur Kepri ? itu perlu dipertanyakan karena mengurus proposal yang kecil saja sudah tidak becus ,apa lagi yang mengurus hal - hal yang besar ? Ini adalah sebuah Kantor Pemerintahan yang Struktur organisasinya jelas , dan bagaimana sistim manajemennya? “ Bukan Yang di pakai Manajemen Amburadul “ “ Ujar Melky”.

Pada hal di Kantor Gubernur tersebut sudah ada Kabagnya masing – masing , jadi tinggal diteruskan ke bagian yang dituju, tapi proses tersebut bertele – tele hingga (7) tujuh bulan , kalau tidak sanggup sebaiknya mengundurkan diri saja , dari pada terpampang seperti boneka pajangan .” Ucap salah satu Wartawan Media Nasional tersebut agak kesal “

Yang diharapkan dari Wartawan Media Nasional ( Melky) tersebut kalau sudah dapat proposalnya akan ditarik kembali , ditunggupun tidak ada hasilnya melainkan bertele- tele tidak ada kepastian Di himbau kepada Gubernur Propinsi Kepri yang akan datang agar supaya memperbaiki Manajemen amburadul saat ini, sehingga roda Pemerintahan ini bisa berjalan sebagaimana mestinya (FNS/ JB)

MENASIK HAJI CILIK

Bintan SNP .( 05 /02 ).

Selama sehari 367 anak usia dini Raudhatul Athfal Bintan Timur dan Toapaya, mengikuti menasik Haji di halaman Mesjid Raya Al- Hikmah Kijang Kecamatan Bintan Timur, Kamis (04/ 02 ) yang di tandai dengan penyembelian hewan kurban .


Ketika di Wawancarai Bupati Bintan Ansar Ahmad menilai Menasik Haji Cilik diberikan dalam upaya menanamkan Pendidikan agama kepada anak usia dini .

Kegiatan menasik haji perlu dikembangkan terus dalam upaya mengembangkan kreatifitas anak untuk mempelajari cara – cara berhaji termasuk juga kegiatan lomba membaca surat – surat pendek ( MTQ) Musabagah Tilawati Qur’an maupun lomba dakwah .

Cikal ini akan terus dikembangkan kepada anak – anak. Orangtua sudah menanamkan pondasi yang kuat bagi perkembangan anak yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa .


Ketua Panitia Sanisa menjelaskan tujuan menasik Haji cilik memperkenalkan ibadah Haji kepada anak didik dan memperkuat erat hubungan silaturrahmi anak sesamanya .

Ikut hadir pada acara tersebut Wakil Bupati Bintan beserta istri, Kakandepang Bintan , Camat Bintan Timur , Para Lurah / Kepala Desa di Bintan Timur , Kapolsek Bintan Timur dan Tokoh Masyarakat .( HMS PRTKL)

Kamis, 04 Februari 2010

KADISDIK KAB. BINTAN SULIT DITEMUIN WALAUPUN PADA JAM ISTIRAHAT TERKAIT PENGADAAN KOMPUTER 169 UNIT .

Tanjungpinang SNP.

Terkait dengan pengadaan computer 169 unit untuk SMP Se Kabupaten Bintan yang di duga di Mark Up oleh Dinas Pendidikan Dan Olahraga Kabupaten Bintan , menggunakan Dana ABPD Tahun 2009 sebanyak Rp 1,69 miliar , sehingga Negara dirugikan sekian ratus juta rupiah tersebut, dengan harga computer yang tidak sewajarnya atau Rp 9600.000 perunit komplit ( Panitia lelang )yang sampai saat ini penuh tanda Tanya, dimohon kepada pihak terkait agar secepatnya diusut tuntas .

Untuk mengetahui hal itu SNP mendatangi SMP Negeri 1 Bintan di jalan Raja Haji Kijang Kota ,guna mengkonfirmasikan hal tersebut dengan Kepala Sekolah,

Siti Rohani Spdi sebagai Kepala sekolah SMP Negeri 1 Bintan “ mengatakan kepada SNP “ pada saat computer ini dikirim ke sekolah tersebut, dirinya ( Siti Rohani ) belum menjadi Kepala Sekolah , karena pada waktu itu pak Samsu yang menjadi Kepala Sekolah disini “ Ujarnya” Saya tidak tahu tentang computer tersebut , kemudian Siti Rohani langsung memanggil, Romlah untuk menunjukkan ruang computer bantuan untuk Sekolah tersebut.

Romlah dan Sapri Jamal Panggabean , saat dikonfirmasi SNP di ruangan computer Sekolah SMP Negeri 1 Bintan di jln Raja Haji Kijang Kota “mengatakan kepada SNP” kami terima computer pada tanggal 16 September 2009, sambil menunjukkan tanda bukti terimanya , yang tertulis .Tanda terima dengan nomor ,001/ GDA/ TT 09.terima dari PT Graphika Duta Arya Computer + printer 16 unit . Printer ip1980 16 unit , PC Acer 16 unit. Yang menerima atas nama Husnaidi Tanjungpinang 22/ Mei – 2009.

Di dalam ruangan terlihat ada 16 unit computer, dengan menggunakan 2 mesin printer , artinya yang 14 unit lagi masih didalam kotak printer yang tidak terpakai, atau mubazir!!! .” “ Romlah mengatakan kami hanya perlu 3 printer saja, sedangkan yang lainnya masih didalam kotaknya sambil menunjukkan kearah sudut ruangan yang tersusun rapih “ Ujarnya “ kepada SNP

.Diduga Printer sebanyak itu hanya untuk menutupi aroma tidak sedap agar supaya tidak di endus oleh pihak penegak hukum “ gumam segelintir masyarakat .”
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bintan “ Ismail “ tidak dapat ditemuin SNP , karena sedang rapat untuk menghadapi UAN .
SNP sempat juga mengirim sms yang berbunyi “ Apakah pada waktu jam istrahat kami bisa jumpa” ? Namun hingga saat ini ( Rabu 03/02/ 2010 ) belum ada jawaban .

Hasil survey SNP dilapangan ( Tanjungpinang Kota ) ,dengan data konfirmasi dengan Tasia sebagai PPTK di Dinas Pendidikan Dan Olahraga Kabupaten Bintan ternyata berbeda, masalah harganya. Atau ada indikasi di “ MARK UP “
Harga computer Pentium 4 dan baru semua tercatat Rp 9600.000. / perunit, itu dari PT Graphika Duta Arya sebagai pemenang tender yang menyiapkan “ Katanya “ jadi kami tinggal ikut saja “ ( PPTK).

Tetapi begitu SNP melihat Spek computer, yang dibagi – bagikan ke setiap SMP tersebut tertulis . Intel Pentium Dual- Core E5200( 2,4Ghz,1Mb L.2 Canhe .800Mhz)
Dan harga Cuma Rp 6.500.000 perunit . Harga tersebut sudah dilengkapi dengan printer masing- masing .( hasil survey ).

Pengamatan SNP, harga computer dipasaran tidak sampai semahal itu, apa lagi pembelian dalam partai besar pasti ada diskon khusus, apa lagi untuk Pendidikan walaupun ditambah dengan ongkos pengiriman dan pemotongan pajak .

Pada saat SNP survey di sebuah toko dibilangan kota Tanjungpinang , dengan model yang lebih baru E 5400 , M1800 dengan spek yang lebih tinggi dan komplit harganya hanya Rp 6.780.000. Hal tersebut semakin menambah kuat dugaan bahwa harga computer yang dibagi- bagikan itu di Mark Up .


Pada kesempatan lain SNP menghubungi Toko computer Indoprima ManggaDua Jakarta , “ melalui pesan singkat dari Toko Indoprima Manggadua “ mengatakan yang Speak dari bapak sudah ngga ada, ( E 2200 ) yang ini speaknya . PC Acer M1800, E7500,2,93ghz.2gb.320gb,dvdrw,modem,lan,kybrd + mouse,kd15,6”,win7prem. $595.prinCanon1980 Rp 430.000.off.2007.Small bisnis $ 233.” Dihimbau kepada para penegak Hukum dalam hal ini Kejaksaan dan KPK agar segera mengusut tuntas hal tersebut , agar supremasi hukum benar – benar ditegakan . ( FNS/ JB)

WALIKOTA TANJUNGPINANG DIDUGA PILIH KASIH

Tanjungpinang . SNP

Sehubungan dengan acara silaturahmi atau acara kunjung mengunjung , ke masyarakat yang dikotak – kotak ( dipilih – pilih) oleh pejabat yang tebang pilih, ternyata membuat sekelompok masyarakat Majelis Ta,lim merasa iri dan cemburu kepada pejabat tersebut .

Pasalnya masyarakat dibagi menjadi beberapa bagian , ada masyarakat A . golongan menengah keatas atau masyarakat berpangkat , masyarakat B. golongan menengah atau kehidupannya masih dibilang secukupnya saja , golongan masyarakat C . adalah masyarakat yang menikmati hidupnya Senin – Kamis alias kembang kempis .

Tapi cenderung kelihatan selama ini ,Walikota lebih rajin berkunjung ke masyarakat golongan A. yang boleh di katakan kehidupan masyarakatnya serba kecukupan . Itu yang menjadi satu tanda Tanya besar bagi kami “ (Ungkapan seorang Ibu di daerah batu 13 jalan Kijang ) “ kepada SNP”

Hal itu terungkap sampai ketelinga SNP karena ada sekelompok masyarakat Mejelis Ta,lim yang merasa tidak adil dengan acara silaturahmi Pejabat yang tebang pilih. “ Dengan nada agak kesal geram, dan cemburu mengatakan “ masa sih bang selama ini , Walikota tidak perna berkunjung ke tempat kami, apakah karena ditempat kami Mesjid dan TPA nya jelek? Awalnya kami bangunkan Mesjid yang sekaligus dipakai menjadi TPA adalah swakelolah bang , tanpa ada bantuan dari Pemerintah sepeserpun .

Kami kan juga masyarakat? “ Ujarnya “ kepada SNP “ Coba lihat saja ,Walikota hanya berkunjung ke tempat orang - orang berpangkat saja . dan yang di anggap paling dekat dengan Walikota , kalau seperti kami ini apalah artinya bang? Pada hal sebelum jadi Walikota, masyarakat kecil seperti kami atau banyak juga Mejelis Ta,lim yang beliau kumpulkan “ terangnya “ di kunjungi terus , ee . .begitu sudah jadi Walikota lupah deh ,

Kemudian SNP menanyakan bagaimana menurut pandangan Mejelis Ta,lim, yang namanya tak mau dikorankan tentang kepemimpinan Walikota sekarang ini?

Pokoknya penilaian kami sebagai masyarakat , Walikota kurang adil, terlalu pilih kasih “ Katanya “ Lalu bagaimana kedepannya kalau seandainya Walikota mencalonkan diri lagi? Tanya SNP kepada masyarakat yang tak ingin namanya dikorankan. “ Jawabnya dengan hati yang geram sebaiknya diganti saja “

Informasi ini sebenarnya bukan baru sekali atau dua kali bang , “ masih menurut kata masyarakat , Walikota mengunjungi tempat tersebut setiap tahun , buktinya Tanggal 28/01/2010 sekitar pukul 18 .00 Wib , Walikota berkunjung ke Mesjid dan TPA yang terletak di km13, jurusan Kijang – Tanjungpinang , dan sambil menyebut dana sumbangan Rp 15 juta dana untuk Taman Pendidikan Agama . Rp 10.juta untuk Mesjid dan Rp 10 juta untuk Majelis Ta,lim dari Walikota .Masih menurut masyarakat tersebut uang sumbangan sebesar Rp 10 juta , untuk majelis Ta,lim itu untuk apa? Ya seandainya kalau mau kasih , kenapa tidak seluruh Majelis Ta,lim yang berada di kota Tanjungpinang saja ., ko cuman satu ?.

Kalau melalui proposal yang kami ajukan biasanya sampai tiga (3) atau enam (6) bulan baru bisa di cairkan, tapi kadang – kadang kita harus bolak – balik menanyakan ke Bendahara . “ Ujarnya “ Kami sebagai masyarakat Cuman heran saja , ada apa? Sementara TPA yang didatangi Walikota itu bang , prosesnya cepat hanya dua minggu dan tanpa proposal lagi bang . Kami sangat heran bang’ ckckckckck ……… ck ck (FNS/JB).