Sabtu, 27 November 2010


Juru Kunci Gunung Merapi Mbah Maridjan Meninggal ?
Posted by Lima jari on 8:00 PM //










Cari Berita - REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN – Disitu di kabarkan bahwa Juru Kunci Gunung Merapi Mbah Maridjan akhirnya telah ditemukan tewas oleh tim penyelamat yang telah di tugaskan berada di lereng Gunung Merapi sejak Rabu (27/10) dini hari. Jasadnya sekitar pukul 06.05 telah berhasil dievakuasi dari lereng Gunung Merapi yaitu tepatnya di Desa Kinahrejo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, atau berjarak sekitar 6 km dari puncak Gunung Merapi.

Foto Mbah Maridjan dulu ketika duduk2 di lereng Gunung Merapi

Keterangan yang dihimpun Republika, jenasah Juru Kunci Gunung Merapi atau Mbah Maridjan ditemukan dalam kondisi sujud di dalam kamarnya. Ia masih mengenakan baju batik, dengan kopiah warna putih serta sarung. Diduga saat bencana wedhus gembel datang, Mbah Maridjan mungkin sedang Shalat.

Kabag Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Heru Trisno Nugroho membenarkan salah satu jenasah yang dikirim ke rumah sakitnya adalah Mbah Maridjan. Bintang iklan yang terkenal dengan kalimat Roso-roso itu dikirim sudah dalam kondisi tidak bernyawa. ‘’Tubuhnya sedang bersujud,’’ kata Heru kepada Republika.- Cari Ber



11.792 Korban Merapi Terganggu Jiwanya
Luar Daerah | November 20, 2010 at 11:45

2029262620X310 11.792 Korban Merapi Terganggu Jiwanya

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Sebanyak lima persen atau sekitar 11.792 pengungsi korban Merapi mengalami gangguan jiwa, dengan tingkat gangguan bervariasi. Diduga, angka ini lebih kecil dari kenyataan.

"Lima persen itu adalah jumlah orang yang datang ke posko psikologi pengungsian dikomparasi dengan jumlah pengungsi keseluruhan (yang menurut data BNPB mencapai 235.858 yang tersebar di 735 titik pengungsian)," ujar Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa Departemen Kesehatan, Irmansyah, Sabtu (20/11/2010).

"Saya kira, angka itu bukan jumlah riil, karena ada orang-orang yang mengalami gangguan tidak datang ke posko psikologi," lanjutnya.

Dijelaskan, tingkat gangguan kejiwaan korban Merapi bervariasi, dari yang tingkat rendah, misalnya susah tidur (insomnia) sampai berat, misalnya kerusakan jaringan otak."Gangguan bersifat kambuhan atau akut. Ada yang sebelum bencana memiliki masalah kejiwaan dan ada yang tidak. Bencana membuat itu kambuh atau memunculkan penderita baru," terang Irmansyah.

Disebutkannya, ada yang sekadar mengalami insomnia, ada yang sampai tak bisa memahami realitas atau berperilaku kacau. "Kami akan memberikan bantuan berupa pendampingan psikologi selama sebulan dari 200 tanaga yang saat ini sedang mengikuti pelatihan penanganan masalah kejiwaan," tambahnya.

YOGYAKARTA, 10/11 - EVAKUASI KORBAN MERAPI. Sejumlah petugas membawa jenazah korban erupsi Gunung Merapi di daerah Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Rabu (10/11). Sejak letusan terbesar pada hari Jum'at (5/11) dini hari lalu, tim evakuasi masih terus melakukan evakuasi korban karena diperkirakan masih ada korban jiwa, namun susahnya medan membuat evakuasi menjadi terhambat. FOTO ANTARA/Noveradika/ama/10

PARA PENDAKIAN BROMO DIBATASI RADIUS 1 KM DARI PUSAT KAWAH .

SURABAYA – Semua pengunjung Gunung Bromo dan para pendaki masih disarankan untuk tidak mendekati Kawah Bromo dalam radius 1 km dari pusat kawah. Berdasarkan laporan pos pengamatan Gunung Api Bromo di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Probolinggo, hingga kini status gunung tersebut masih Waspada.

Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur, Ir Dewi J Putriatni MSc dalam rilisnya, Selasa (20/4/2010) mengatakan, berdasarkan pegamatan selama Bulan April, Gunung Bromo umumnya tampak terang. Namun masih terlihat asap kawah atau sulfatera putih tipis dengan tekanan lemah hingga sedang setinggi 50-75 meter dari puncak kawah. Begitu pula bau belerang masih tercium dengan kepekatan lemah dan sedang.

Suhu udara di kawasan itu berkisar antara 10 derajat celsius hingga 18 derajat celsius. Curah hujan sekitar 157 milimeter dan kadang terjadi angin kencang dari arah timur. Sementara kondisi lebih banyak mendung disertai kabut dan hujan gerimis.

Dia menuturkan, Gunung Bromo merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai objek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah objek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.
Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.

Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah kurang lebih 800 meter (utara-selatan) dan sekitar 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.

Selain Bromo, menurut Dewi, gunung yang berstatus Waspada yakni Semeru. Peringatan dan kewaspadaan juga diberikan pada masyarakat yang tinggal di sekitar gunung tersebut. Diharapkan warga yang tinggal di sekitar Besuk Bang, Kobokan, Sat dan Kembar mewaspadai ancaman bahaya aliran lahar panas maupun dingin utamanya saat musim hujan.

Menurut pengamatan, letusan asap tercatat 63 kali berwarana putih tipis dengan tekanan gas yang lemah setinggi 50-200 meter tertiup ke utara. Dewi menambahkan, bencana lahar dingin Semeru menjadi perhatian Pemerintah Jawa Timur, karena cuaca di gunung tertinggi di Jawa ini sulit dideteksi.(wak)