LOKASI PENAMBANGAN BAUKSIT PT TBJ .DI PULAU PANUBA KAB. LINGGA.
DAN KUMPULAN MASYARAKAT PANUBA YANG DIBOHONGI SURYONO
MERASA KECEWA DENGAN JANJI- JANJI YANG PENUH DENGAN KEBOHONGAN
DABO SINGKEP SNP.
Untuk kesekian kalinya PT Telaga Bintan Jaya ( PT TBJ ), sebuah perusahaan yang melakukan penambangan bauksit di Desa Panuba , Kecamatan Lingga , Kabupaten Lingga , Propinsi Kepulauan Riau , ingkar janji . Demikian seringnya perusahaan ini mengingkari , dari PT terlalu banyak janji .- janji palsu
Kali ini masyarakat Suak Kunting Panuba , yang entah untuk keberapa kalinya kembali dibohongi PT TBJ.
Kisahnya berawal setelah PT TBJ melakukan survey pertambangan bauksit di Desa Panuba ahkir Tahun 2006 , kepada warga Suak Kunting . PT TBJ menjanjikan setelah export yang ke 6 akan membayar lunas semua lahan warga Suak Kunting yang masuk dalam KP ( Kuasa Penambangan ) PT TBJ . Maka setelah PT TBJ melaksanakan Export yang ke 6 dalam bulan Oktober 2008 warga desa pun menagih janji PT TBJ . Ketika itu Direktur Utama PT TBJ , Suryono , berjanji akan melunasi pembayaran pada tanggal 20 bulan itu juga . Namun ternyata janji tinggal janji , Suryono mengingkari janjinya .
Kembali Suryono mengumbar janji akan menyelesaikan semua pembayaran pada tanggal 20 Nopember 2008 ., betapa gembiranya warga Suak Kunting ketika sebelum tanggal itu Suryono mengirim wakilnya , Surya , yang menjelaskan perusahaan dipastikan akan membayar lunas semua lahan setelah pemilik lahan menunjukkan lahannya . Namun sebentar saja kegembiraan itupun sirna , karena meskipun warga sudah menunjukan lahannya , pembayaran pun hanya tinggal janji . Agaknya belum bosan mengumbar janji , Suryono kembali berjanji akan menyelesaikan pembayaran pada 20 Februari 2009, dengan pernyataan bersedia membuat surat pernyataan di depan Notaris .
Warga Suak Kuntingpun bersabar menunggu tanggal 20 Februari 2009 , dan apa yang terjadi pada tanggal itu adalah hanya janji Suryono saja . Untuk datang menemui warga pada tanggal 27 Februari 2009, warga Suak Kunting masih juga bersabar . Pada tanggal 27 Februari ternyata Suryono kembali ingkar janji . Dalam pertemuan dengan warga yang diadakan dikantor desa Panuba , Suryono hanya mengirim wakilnya , Surya, yang tidak bisa menjelaskan kepastian waktu pembayaran lahan . Surya hanya menjelaskan Suryono akan datang pada tanggal 28 Februari jam 13.00 untuk mengadakan pertemuan dengan warga ditempat yang sama . Maka pada waktu dan tempat yang ditentukan itu berkumpullah warga Suak Kunting menunggu kedatangan Suryono . Tapi apa yang di dapat warga adalah hanya kekecewaan , sebab Suryono kembali dengan lagu lamanya , INGKAR JANJI .
Hari itu Suryono tidak nampak batang hidungnya , warga Suak Kunting sudah menunjukkan tingkat kesabaran yang luar biasa , tapi yang didapat hanya kekecewaan karena kebohongan Suryono . Hal senada juga dinyatakan Drs . Zakaria, warga Panuba yang juga anggota Legilatif dari PKS . Zakaria memang sering menjembatani dialog anatara warga desa dengan PT TBJ , namun sejauh ini belum membuahkan hasil “ Masyarakat sungguh kecewa “ . Begitu ujarnya kepada SNP . Bahkan Mahmud , seorang warga Panuba lainnya , merasa kecewa berat dengan sikap Suryono selama ini. Menurut pengakuan Mahmud kepada SNP , lahannya belum dibayar , padahal sebagian lahan itu sudah digunakan oleh PT TBJ untuk pembuangan Tailing . Menurut catatan SNP , PT TBJ telah 7 kali export , apakah hasil dari 7 kali export itu tidak cukup untuk membayar lahan masyarakat , agaknya tidak demikian . Sebab sejauh pemantauan SNP, PT TBJ selain bergerak dibidang Property juga melakukan eksplotasi pertambangan bauksit dibeberapa daerah di Kabupaten Lingga seperti di Cukas , Bakong , Langkap , Pengambil, Sungai Buluh , Plakak . Ditempat – tempat itu Suryono memberikan uang muka pembelian lahan dan pinjaman kepada pemilik lahan . Diduga uang hasil 7 kali export itu digunakan untuk itu sehingga tidak dapat membayar lahan masyarakat desa Panuba . Seharusnya PT TBJ menyelesaikan dulu pembayaran lahan di Panuba .
Dengan permainan Suryono yang tidak terpuji ini masyarakat seolah kehilangan akal , tidak tahu apa yang harus diperbuat . Sementara Pemerintah Daerah pun sepertinya tutup mata . ( Alias Bermain mata dengan pengusaha bauksit ) . Seharusnya Pemerintah Daerah cepat tanggap dengan kejadian ini , kekayaan alam mereka dikuras , sementara mereka dijejali janji- janji kebohongan belaka. ( HS/ RO )